Beranda | Artikel
Bab Diterimanya Sedekah Meskipun Salah Sasaran
20 jam lalu

Bab Diterimanya Sedekah Meskipun Salah Sasaran merupakan bagian dari kajian Islam ilmiah Mukhtashar Shahih Muslim yang disampaikan oleh Ustadz Abu Yahya Badrusalam, Lc. Hafidzahullah. Kajian ini disampaikan pada Ahad, 25 Jumadil Awal 1447 H / 16 November 2025 M.

Kajian Hadits Tentang Diterimanya Sedekah Meskipun Salah Sasaran

“Ada seseorang berkata, ‘Sungguh aku malam ini benar-benar akan bersedekah.’ Lalu ia pun keluar membawa sedekahnya dan meletakkannya di tangan seorang pelacur (yang dia kira orang miskin).

Keesokan paginya, orang-orang membicarakan, ‘Tadi malam ada sedekah diberikan kepada pelacur!’

Orang itu berkata, ‘Ya Allah, bagi-Mu segala puji atas (sedekah yang jatuh kepada) pelacur. Aku akan bersedekah lagi malam ini.’ Lalu ia keluar lagi membawa sedekahnya, kemudian ia meletakkannya di tangan seorang kaya.

Keesokan paginya, orang-orang membicarakan, ‘Tadi malam ada sedekah diberikan kepada orang kaya!’ Orang itu berkata, ‘Ya Allah, bagi-Mu segala puji atas (sedekah yang jatuh kepada) orang kaya. Aku akan bersedekah lagi.’ Lalu ia keluar lagi membawa sedekahnya, kemudian ia meletakkannya di tangan seorang pencuri.

Keesokan paginya, orang-orang membicarakan, ‘Tadi malam ada sedekah diberikan kepada pencuri!’ Maka ia berkata, ‘Ya Allah, bagi-Mu segala puji atas (sedekah yang jatuh kepada) pelacur, dan atas orang kaya, dan atas pencuri.’ Lalu ia didatangi (oleh malaikat atau dalam mimpi) dan dikatakan kepadanya, ‘Adapun sedekahmu, sungguh telah diterima. Adapun pelacur itu, semoga ia menjaga kehormatan dirinya (tidak berzina lagi) berkat sedekah itu. Dan semoga orang kaya itu mengambil pelajaran sehingga ia mau berinfak dari apa yang Allah berikan kepadanya. Dan semoga pencuri itu menjaga dirinya (tidak mencuri lagi) berkat sedekah itu.`” (HR. Muslim)

Faedah dan Pelajaran dari Hadits

1. Sedekah Diterima Walau Salah Sasaran

Hadits ini menunjukkan bahwa sedekah seseorang dapat diterima oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala meskipun ternyata salah sasaran. Sedekah yang diberikan oleh orang tersebut pada tiga malam berturut-turut jatuh kepada orang yang tidak berhak (pelacur, orang kaya, dan pencuri). Namun, karena niatnya tulus dan ia berprasangka kuat bahwa orang yang diberi sedekah itu miskin, amalannya tetap berpahala dan diterima.

2. Cukup Dugaan Kuat

Hadits ini mengajarkan bahwa untuk menilai seseorang berhak menerima sedekah atau tidak, cukup dengan dugaan kuat. Orang yang bersedekah keluar malam hari dan memberikan sedekahnya berdasarkan dugaan kuat bahwa yang ia temui adalah orang miskin. Oleh karena itu, seseorang tidak harus melakukan penyelidikan mendalam tentang penghasilan atau keadaan rumah tangga penerima sedekah.

3. Dianjurkannya Sedekah Secara Rahasia

Hadits ini menganjurkan sedekah secara rahasia. Orang tersebut sengaja mencari waktu di malam hari untuk bersedekah. Sedekah tersembunyi merupakan praktik umum yang dilakukan oleh para ulama salaf.

Diceritakan bahwa Ali bin Husain bin Ali bin Abi Thalib, setiap malam memanggul gandum dan meletakkannya di depan rumah orang miskin tanpa diketahui. Di pagi hari, orang miskin itu mendapati gandum di depan rumahnya tanpa mengetahui siapa yang memberi. Hal ini terus terjadi hingga beliau wafat.

Allah ‘Azza wa Jalla berfirman:

إِنْ تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ وَإِنْ تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ

“Jika kamu menampakkan sedekah-sedekahmu, maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan memberikannya kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu.” (QS. Al-Baqarah [2]: 271)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan salah satu dari tujuh golongan yang akan mendapatkan naungan Allah Subhanahu wa Ta’ala pada Hari Kiamat, yaitu:

…وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ بِصَدَقَةٍ فَأَخْفَاهَا حَتَّى لَا تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِينُهُ

“…dan seseorang yang bersedekah dengan suatu sedekah lalu ia menyembunyikannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam juga bersabda:

صَدَقَةُ السِّرِّ تُطْفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ

“Sedekah rahasia itu memadamkan kemurkaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.” (Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani)

Sedekah secara rahasia lebih utama karena beberapa alasan:

  1. Menjaga Keikhlasan: Sedekah rahasia lebih menjaga keikhlasan pemberi karena menjauhkan dari perhatian dan pujian orang lain, sehingga lebih aman dari penyakit riya.
  2. Menjaga Perasaan Fakir Miskin: Memberi bantuan secara rahasia dapat menjaga kehormatan dan perasaan si fakir miskin. Dengan tidak mengetahui siapa yang memberi, si penerima tidak akan merasa terbebani atau berutang budi kepada pemberi. Begitu pula, hati pemberi lebih terpelihara dari mengungkit-ungkit kebaikan.

4. Dianjurkan Bersedekah kepada Orang Saleh

Hadits tentang tiga jenis penerima sedekah (pelacur, orang kaya, pencuri) menunjukkan bahwa sedekah yang paling baik diutamakan diberikan kepada orang-orang yang shalih dan bertakwa. Jika seseorang mengetahui bahwa penerima adalah pencuri dan pelacur, hendaknya ia mendahulukan orang miskin yang shalih.

Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

لَا يَأْكُلُ طَعَامَكَ إِلَّا تَقِيٌّ

“Jangan sampai memakan makananmu kecuali orang yang bertakwa.” (HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi)

Artinya, dalam memberi nafkah, jamuan, atau sedekah, dianjurkan untuk mendahulukan orang-orang miskin yang memiliki keshalihan dan ketakwaan.

5. Hukum Zakat Jika Salah Sasaran

Faedah selanjutnya adalah perbedaan pendapat ulama mengenai sah atau tidaknya zakat (sedekah wajib) jika salah sasaran.

  • Zakat Sunnah: Para ulama sepakat bahwa sedekah sunah tetap sah meskipun salah sasaran, berdasarkan hadits ini, karena niat tulus telah tercapai.
  • Zakat Wajib: Terjadi ikhtilaf ulama:
    • Pendapat pertama menyatakan zakat tetap sah, berdasarkan hadits ini, karena zakat termasuk sedekah, dan hadits ini bersifat mutlak.
    • Pendapat kedua menyatakan zakat tidak sah dan harus diulang, karena hadits tersebut dikhususkan untuk sedekah sunnah, sementara zakat adalah sedekah wajib yang memiliki ketentuan ketat mengenai penerimanya (delapan asnaf).
  • Pendapat yang kuat (rajih) menyatakan bahwa zakat tetap sah jika terjadi salah sasaran, selama pemberian itu didasari oleh dugaan kuat bahwa penerima berhak, karena hadits ini berbentuk mutlak dan tidak ada dalil yang mengkhususkannya hanya pada sedekah sunnah.

Bab Perumpamaan Orang yang Dermawan dan Orang yang Bakhil

Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu, ia berkata, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

“Perumpamaan orang yang bakhil (pelit) dan orang yang suka bersedekah (dermawan) adalah seperti dua orang yang mengenakan dua baju jubah dari besi.

Apabila orang yang suka bersedekah berniat untuk bersedekah, maka baju besinya meluas (longgar) padanya, hingga menutupi jejak kakinya (saking luasnya).

Dan apabila orang yang bakhil berniat untuk bersedekah, maka baju besinya menyempit padanya, kedua tangannya terhimpit ke tulang selangkanya (tulang di leher bagian bawah), dan setiap mata rantai (pada baju besi) menjadi terjalin erat dengan pasangannya.”

(Abu Hurairah) berkata, “Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda,

 فَيَجْهَدُ أَنْ يُوَسِّعَهَا فَلَا يَسْتَطِيعُ

‘(Orang yang bakhil itu) berusaha keras untuk meluaskannya (baju besinya), namun ia tidak mampu.`” (HR. Muslim)

Bagaimana penjelasan lengkapnya? Mari download dan simak mp3 yang penuh manfaat ini.

Download mp3 Kajian

Mari turut membagikan link download kajian “Bab Diterimanya Sedekah Meskipun Salah Sasaran” yang penuh manfaat ini ke jejaring sosial Facebook, Twitter atau yang lainnya. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas kebaikan Anda. Jazakumullahu Khairan.

Telegram: t.me/rodjaofficial
Facebook: facebook.com/radiorodja
Twitter: twitter.com/radiorodja
Instagram: instagram.com/radiorodja
Website: www.radiorodja.com

Dapatkan informasi dari Rodja TV, melalui :

Facebook: facebook.com/rodjatvofficial
Twitter: twitter.com/rodjatv
Instagram: instagram.com/rodjatv
Website: www.rodja.tv


Artikel asli: https://www.radiorodja.com/55797-bab-diterimanya-sedekah-meskipun-salah-sasaran/